SEJAR HARI BUKU SEDUNIA
23 April adalah hari yang istimewa bagi dunia literatur dan perbukuan di dunia. Pasalnya, di tanggal ini lahirlah sastrawan-sastrawan besar dunia, seperti Vladimir Nabokov, dengan karya Lolita-nya yang terkenal, Maurice Druon, Halld?r Laxness, dan Manuel Mej?a Vallejo. Sementara itu, di tanggal ini juga, maestro kesusasteraan dunia, William Shakespeare, yang telah menghasilkan banyak sekali karya-karya penting dalam kesusasteraan dunia, seperti Romeo & Juliet, Hamlet, Macbeth, dll, meninggal dunia. Tanggal ini juga istimewa karena pada tanggal ini, seorang sastrawan besar Spanyol, Miguel de Cervantes, penulis Don Quixote yang fenomenal, yang juga dikenal sebagai penulis novel pertama di dunia, meninggal dunia.
Untuk mengenang banyaknya
sastrawan yang memiliki kaitan erat dengan tanggal ini, salah satu
organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertanggung jawab di
bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, UNESCO (United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization), menetapkan tanggal ini sebagai Hari Buku Sedunia.
Meskipun
baru dirayakan sejak 1995 lalu, ide perayaan Hari Buku Sedunia telah
ada sejak abad ke-15. Hal tersebut bermula di sebuah kota bernama
Catalonia di Spanyol. Di kota ini ada sebuah tradisi untuk memberikan
bunga mawar sebagai hadiah untuk setiap buku yang dibeli.
Kini,
Hari Buku Sedunia diperingati secara serentak di seluruh dunia.
Berbagai negara memiliki cara sendiri dalam merayakan hari ini. Di
Brazil, misalnya, berbagai toko buku menyampaikan kampanye mengenai
kesusasteraan untuk anak-anak, menyusul diraihnya penghargaan Andersen
Prize 2012 (untuk kesusasteraan anak) oleh penulis Brazil, Maria Teresa
Andruetto. Sementara Mexico memiliki cara yang unik untuk merayakan hari
ini. Sejak tahun 2008, Mexico mengadakan pembacaan buku di depan publik
selama 12 jam berturut-turut. Acara yang diselenggarakan di auditorium Centre for Educational Technology,
Campus el Naranjo, Colima University, ini bertujuan untuk meningkatkan
kecintaan kepada membaca dan juga buku. Di Bosnia, Pesta Buku
Internasional digelar untuk merayakan hari ini. Negara pulau di Afrika,
Madagaskar, merayakan Hari Buku Sedunia tahun ini dengan mengadakan
beberapa kegiatan yang berbasis apada dua tema, yaitu pendidikan dan hak
cipta. Sebab, selain dikenal sebagai Hari Buku Sedunia, 23 April juga
diperingati sebagai Hari Hak Cipta Sedunia.
Swedia
merayakan Hari Buku Sedunia dengan menyelenggarakan kontes buku terbaik
yang dipilih, baik oleh anak-anak maupun dewasa. Sekitar 30.000 hingga
57.000 anak-anak memilih buku terbaik pilihan mereka selama sepuluh
tahun terakhir. Sementara itu, berbagai di berbagai sekolah dan
perpustakaan, diselenggarakan bermacam-macam kegiatan, seperti kuis
tentang buku, menulis kesan mengenai sebuah buku, membaca, dan
berbincang-bincang mengenai buku.
Di
Inggris dan Irlandia, Hari Buku Sedunia tak dirayakan setiap 23 April.
Di dua negara ini, Hari Buku Sedunia diselenggarakan setiap Kamis
pertama di bulan Maret. Tahun 2012 ini, Inggris dan Irlandia merayakan
hari buku di tanggal 1 Maret 2012. Mereka memindahkan tanggal tersebut
ke awal Maret agar tidak berbentrokan dengan libur Paskah yang biasanya
berkisar di tanggal itu. Selain itu, Inggris dan Irlandia juga merayakan
St. George's Day di tanggal 23 April, sehingga mereka memajukan perayaan mereka ke awal Maret.
Meskipun
tidak merayakan di hari yang sama dengan negara lainnya, perayaan di
Inggris dan Irlandia berlangsung dengan meriah. Irlandia, misalnya,
menyelenggarakan festival buku sebulan penuh di ibukota negara, Dublin,
yang diselenggarakan atas kerjasama UNESCO. Festival yang mengusung tema
"Dublin: One City One Book", bekerja sama dengan The Booksellers Association of Great Britain
(Asosiasi Penjual Buku Inggris Raya), menerbitkan buku-buku khusus yang
hanya diterbitkan dalam kesempatan ini. Selain itu, Dublin juga
merayakan 100 Tahun Bram Stroker, sastrawan asal Dublin, yang terkenal
dengan karyanya, Dracula.
Lalu,
bagaimana dengan Hari Buku sedunia di negeri kita? Pemerintah Kota
Surabaya menyelenggarakan berbagai kegiatan layaknya Konferensi Taman
Bacaan Masyarakat (TBM), pameran buku perpustakaan, pameran foto,
pemutaran film dari Badan Arsip dan Perpustakaan (Baperpus Surabaya),
bazar buku, dan mobil baca keliling. Namun, sayangnya, kegiatan tersebut
tidak berskala nasional, sehingga Hari Buku Sedunia terasa kehilangan
gaungnya di sini.
Padahal,
negeri ini benar-benar butuh peringatan besar di Hari Buku Sedunia.
Pasalnya, kecintaan pada buku dan minat baca masyarakat kita masih
sangat minim. Penghormatan terhadap hak cipta juga masih memprihatinkan
di negeri ini.
Mizan.com memperingati Hari Buku Sedunia, yang bertepatan dengan launching Mizan.com sebagai portal dan ulang tahun Mizan.com sebagai toko buku online, dengan
memberi diskon 30% untuk pembelian semua buku Mizan di Mizan.com. Lalu,
apakah Anda mulai terpikir untuk memperingati hari ini dengan sesuatu
yan menarik di tahun depan? Sebaiknya begitu!
[Tika/Mizan.com/dari berbagai sumber]